Rabu, 19 Juni 2013

Singapura, Hari Terakhir

Ternyata menulis itu butuh deadline juga ya. Enggak kaya' ini, gak ada deadline, gak selesai-selesai tulisannya. Niatnya, awal bulan selesai, kok, sampai sekarang malah baru nulis (:3). Yak, dua kalimat selesai, bisa lanjut lagi ini. Yang penting sudah ada modem baru (aamiin).
*pembukaan yang cukup aneh
--------
Kali ini ditemani sama lagunya "Yellowcard - Southern Air" dan bunyi suara pilek dan batuk (haha..).
     'Cause I have found a gravity
     A voice that pulls me to my knees
     Telling me, "Remember where you're from." 

Hari terakhir ini paling disukai sama calon-calon ibu, wisata belanja. Tujuan wisata kali ini di daerah Orchard Road dan daerah Bugis Street (dekat hostel). Meskipun disukai calon-calon ibu, aku juga tetap bersemangat, karena bisa jalan-jalan (:D). Tapi, sebelum itu, kami sarapan dulu di bawah hostel, menu pagi ini, roti prata + kuah kare + teh tarik (:D), cukup enak dengan kombinasi roti prata dengan kuah kare, mirip sama roti cane dari Aceh, cukup mengenyangkan juga, untuk sementara waktu (haha..).


Setelah cukup kenyang, perjalanan pertama langsung ke Lucky Plaza, di daerah Orchard Road. Di sini ketemu toko, yang jual ibu-ibu, cukup ramah dan bersahabat, beberapa barang sudah terbeli, menurut Mbak Mus dan Imey sih (:P). Setelah dirasa cukup, kami balik ke hostel, istirahat sebentar, dan Bugis Street kami datang (teriakku dalam hati :P). Di sini hanya berkeliling, dan berhenti sebentar di beberapa kios, katanya Mbak Mus sama Imey sih mahal, mending di Lucky Plaza. Dan ternyata Mbak mus mulai kekurangan uang, terpaksa cari-cari bank yang ada di Indonesia dan buka cabang di Singapura. Hasil pencarian menyarankan Bank BNI, dan untungnya tabungannya Mbak Mus juga BNI.
Setelah yakin tempatnya (sepertinya tidak yakin juga), meskipun hanya tahu alamatnya saja, di Robinson Road, kami bertiga nekad ke sana. Pencariannya sendiri membutuhkan waktu 1 jam, dan akhirnya ketemu. Kecil, tersudut, sepi, dan hampir tutup, untungnya masih mau menerima nasabah. Satu masalah terselesaikan. Lanjut belanja lagi....





Cukup puas belanja, kami habiskan hari itu untuk jalan-jalan di daerah sekitar hostel hinggal ke daerah Glam, di Arab Street. Tempat ini ramai kalau malam, di sekitar Masjid Sultan penuh dengan penjual makanan. Dan yang pasti, kami tidak lupa icip-icip martabak Zam-Zam (nama tempat makannya), rekomendasi teman dan harus nyobain. Seporsi besar martabak daging ayam yang dimakan oleh 2 orang yang porsi makannya kecil dan 1 orang yang porsi makannya cukup besar dan hampir tidak habis. rasanya enak, tapi eneg juga, kebanyakan daging ayamnya, enggak seperti di Indonesia, martabaknya banyak tepung dan sayur, sedikit dagingnya (ya iyalah, jenis martabaknya aja beda). Tapi, tetap habis, ada seorang yang porsinya gede dan tugasnya adalah menghabiskan makanan (nunjuk diri sendiri :p).
Perut kenyang, puas makan, akhirnya balik ke hostel dan packing karena paginya mau pulang dan mau cepat-cepat berangkat, biar bisa berkeliling di bandara (pas datang, belum sempat berkeliling sih). Malam terakhir adalah malam curhat, bercerita tentang apapun, teutama hal-hal yang mengganjal di hati. Bagian saya hanya mendengarkan (hehe..).
skip.. skip.. skip..



Pagi harinya, sudah siap dengan bawaan masing-masing (aku tetap dengan sebuah backpack, sedangkan yang lain dengan tas jinjingnya masing-masing) dan kami jalan kaki ke Bugis Station untuk naik MRT ke Changi. Sambil menunggu pesawat, kami berkeliling bandara dan berfoto-foto. Changi itu luas dan boleh foto-foto. Sampai menunggu masuk pesawat pun masih bisa foto-foto.



Akhirnya...
Sampai jumpa Singapura, beberapa tahun lagi aku akan jalan-jalan di tempatmu lagi, dengan persiapan yang jauh lebih matang.

Sesampai di Jogja, kami menuju rumah Imey dulu, lalu berpisah. Aku menuju Stasiun Lempuyangan untuk pulang ke Solo sedangkan Mb Mus kembali ke tempat kos nya. Hari berikutnya aku kembali ke Jakarta untuk melanjutkan aktivitas sebagai mahasiswa.