Baru beberapa hari ini memiliki pikiran random. Melihat teman yang bisa bepergian ke luar negeri menumbuhkan pikiran itu. Kapan ya? Dengan siapa ya? dan lain lain. Ketika pikiran itu datang, selalu terlintas memori tentang Singapura. Negara pertama yang dikunjungi. Teringat tentang sebuah kota ideal, dengan larangan yang sangat banyak dan denda yang bisa dibilang tidak sedikit. Banyaknya larangan dan denda membuat negara itu sampai dijuluki "Fine Country". Meskipun banyak larangan, tapi rasa kangen jalan-jalan di negara itu tetap besar. Negara yang ramah dengan pejalan kaki. Jalan yang teduh. Pengendara kendaraan yang ramah.
Masih tentang Singapura, kali ini tentang Botanical Garden-nya. Benar-benar enak buat berjalan-jalan. Siang hari ataupun sore hari. Tempatnya yang luas, udara yang bersih, dan tanaman-tanaman yang banyak (kalau cuma dikit, bukan kebun raya namanya :p). Masih teringat jelas, banyak orang tua dengan anak-anak mereka. Sekedar berjalan-jalan atau bermain. Ada juga yang datang untuk memberi makan angsa atau ikan di kolam. Oiya, ada kura-kura juga di kolam itu.
Oiya, singapura itu bersih (baru di kota sih, bukan daerah pinggirannya). Bungkus makanan jarang terlihat di pinggir jalan (ya iyalah, buang sampah sembarangan aja dendanya "segitu"). Bahkan bagi perokok, ada tempatnya sendiri.
Itu hanyalah kenangan, meskipun ingin sekali mengulanginya, tapi bukan di Singapura lagi. Malaysia atau Thailand mungkin bisa jadi alternatif. Tapi, masih teringat kata-kata partner perjalanan dulu, mungkin di sini (Singapura) kita bisa bertemu lagi. Aku ke negara "itu", dan kamu ke negara "sana". Ya, itu mimpi kami, melanjutkan belajar di negara lain.
Ngomong-ngomong tentang melanjutkan belajar, teringat kembali ketika seorang teman memberi tahu tentang e-book tentang beasiswa di negara Inggris. Setelah membuka-buka, aku jatuh cinta sama University of Nottingham. Partnerku juga hampir sama, sama-sama ingin lanjut kuliah di Inggris, namun di Perguruan Tinggi yang berbeda. Mungkin inilah mimpi kami, yang entah kapan akan terwujud.
Begitulah memori otak saya memproses sebuah kenangan. Dari satu hal, bisa mengait-kaitkan dengan memori yang lain.
--------------
Akhirnya, setelah sekian lama tidak menulis. Baru kali ini bisa merealisasikan untuk menulis lagi. Hitung-hitung belajar menulis kembali, sebelum menulis tentangmu.